SEMARANG, suaramerdeka.com -Tim basket Popda SMA Kota Semarang berhasil mengawinkan emas cabang basket Popda Jateng tingkat SMA. Di bagian putri, dalam partai puncak Ivena Velencia Aviani dkk mengungguli tin Solo dengan skor telak 44-17 yang berlangsung di GOR Satria Semarang, Kamis (30/8). Di bagian putra, Dominicio Savio cs menggilas tim putra Kota Bengawan dengan skor 60-44. Ini merupakan ketujuh kalinya Kota Semarang menjadi yang terbaik di cabang Bola Basket baik putra dan putri sejak 2006.
DITEMPEL KETAT: Pemain basket putri Kota Semarang Ivena Velencia Aviani (kanan) ditempel ketat pemain Kota Solo dalam final cabang bola basket Popda Jateng tingkat SMA di GOR Satria, Kamis (30/8). (suaramerdeka.com/Krisnaji Satriawan)
Di motori oleh Ivena yang bermain di posisi guard, skuad besutan Andriyanti tampil dominan sejak quarter pertama dimulai. Permainan gemilang anak-anak Semarang tak lepas dari penampilan cantik Ivena yang sering memberikan assist kepada Federika Bella. Selain itu, pemain bernomor punggung delapan kerap mendulang tiga poin. Di quarter pertama, mereka langsung memimpin dengan 17-5.
Di quarter kedua, pelatih Andriyanto sering merotasi pemain dengan melakukan variasi serangan dengan memperbanyak tembakan tiga angka. Strategi ini membuat anak-anak Solo sulit membendung serangan yang dibangun oleh Taranira Widasari cs. Quarter kedua berkesudahan 28-12. Begitu pula dengan quarter ketiga dan keempat, skuad putri Kota Lumpia makin tak terbendung hingga akhirnya menyudah permainan dengan 44-17.
Pelatih tim putri Semarang Andriyanto mengatakan, tim asuhannya memang layak merebut emas. Di samping secara tim lebih unggul, kemampuan Semarang di atas Kota Solo. "Skill anak-anak merata, bahkan sebagian bisa dimainkan di beberapa posisi. Karenanya saya berani sering melakukan rotasi pemain, misalnya Ivena didorong menjadi forward. Strategi ini berjalan baik," jelas Andriyanto.
Sedangkan tim putra juga tampil dominan menghadapi tim putra Kota Solo. Meski sempat kerepotan di awal quarter pertama, bahkan tim asuhan Suryo Negoro Jefri sempat tertinggal 11-8 di awal pertandingan. Daniel Anggoro cs sering kehilangan bola dan tampak gugup. Beruntung, anak-anak Semarang mampu bangkit dan menemukan permainan kembali.
Pelatih tim putra Semarang Suryo Negoro Jefri mengatakan, tim yang diarsitekinya sempat gugup dan kerap salah komunikasi antar rekan. Beruntung cepat beradaptasi dan menemukan kembali permainan.
Komandan Kontingen Kota Semarang Jarot Murdiyanto menyatakan, keberhasilan rombongan yang dipimpinnya jadi juara umum tak lepas dari persiapan panjang. "Ini bukti pembinaan olah raga Kota Semarang terus berjalan dan membuahkan hasil," tandas dia. Ke depan, tentunya ingin mempertahankan juara umum. Semarang total memperoleh 18 emas, delapan perak, dan 16 perunggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar